Wednesday 6 February 2019

Hi, you, long time no see

Sudah lima tahun berlalu sejak aku mengunggah postingan tulisan terakhirku. Sebenarnya ada seseorang yang sudah sangat lama memintaku untuk selalu membuat dan mempublikasikan tulisan. Aku hanya mengatakan ya, tanpa benar-benar melakukannya. 

Namun hari ini, ku coba untuk memulai menulis, dan aku tak tahu bagaimana perjalananku menulis pada akhirnya. Apakah aku bisa terbiasa menulis dan menikmatinya, atau hanya sesaat dan aku melupakannya.


Engkaulah yang membaca yang dapat menilainya....

Monday 10 March 2014

UNTUKMU “JANGKUNG”



Bukan caraku, bukan caramu. Aku tak menyangka kali pertama kita bertemu. Aku juga sedang tak memikirkan untuk segera memiliki pasangan lagi. Bagiku sudah cukup dan aku hanya ingin sendiri. Tapi di saat aku yang paling terpuruk, kamu mampu untuk membacanya lewat mataku. Padahal aku begitu ahli untuk menyembunyikannya dari orang lain, bahkan jika orang-orang di sampingku tak ku beritahu, merekapun takkan pernah tahu. Rasa itu telah muncul dari awal, dan kamupun tak segan untuk mengungkapkan rasamu padaku. Tapi maaf, kala itu aku tak ingin untuk segera memiliki status denganmu. Aku bukanlah tipe orang yang dengan mudah dapat segera menjalin hubungan dengan orang baru. Aku selalu butuh waktu dan proses. Namun yang ku herankan darimu, kala itu kau tak henti-hentinya mengejar. Sebalpun sering muncul saat kamu selalu ngotot dan ngotot. Tapi tetaplah aku tak bisa. Waktu yang menguji cinta kita.

Tiga bulan tanpa kabar sesungguhnya adalah juga hari – hari yang berat untukku. Bukan sepenuhnya inginku membiarkanmu, tak pernah menanggapimu. Ku pikir, cara itulah yang terbaik untuk kita agar aku tak semakin menyakitimu. Namun aku salah, semua cara itu menyakitimu bahkan juga menyakitiku. Saat kau mengirim pesan, sebenarnya akupun juga tak kuasa untuk ingin membalas, namun keteguhan itu menjadikanku sungguh acuh padamu. Sering pula aku melihat handphone hanya ingin melihat apakah kamu masih menghubungiku ataukah tidak. Aku pun bergulat dengan rasa rinduku yang sesungguhnya juga sangat besar padamu. Namun mungkin memang akulah orang munafik yang pernah ada yang paling pandai tuk menyimpan rasa.

Bulan Mei mungkin memang bulan terindah untuk kita. Bulan kelahiran kita dan bulan yang mempertemukan kita. Kala kamu melihat iklan pengumuman di jalan, dimana kamu tahu bahwa aku sangat mengaguminya, satu hal itu juga yang memompamu untuk memiliki alasan untuk kembali bertemu denganku. Dan nyatanya memang benar, dan kamu memang benar, akupun juga mengiyakan untuk datang karena belum tentu berapa tahun lagi aku bisa melihat sang idola datang di kota kecil kita.


Cerita -  cerita itu yang kembali terulang untuk kita kenang saat kita hanya mampu berbincang via telpon karena jarak memisahkan kita. Kaupun saat itu tak menyangka jika aku juga menjawab ketika kau mengajakku untuk datang, walau saat itu kau hanya punya harapan untuk dapat melihatku lagi. Akupun tak menyesal karena telah menjawab ya untuk menjadi pasanganmu kala itu, walau kaupun sungguh masih tak menyangka. Mengapa aku tak menyesal hingga sekarang? Dan yang aku harap sampai kapanpun aku tak menyesal, karena kamulah yang mampu membuatku kembali tersenyum, kembali bangkit dari sebuah keterpurukan yang sangat dalam. Kau mampu mengertiku lebih dari mereka sebelumnya. Terimakasih cinta, kamu telah datang dan selalu ada untuk menemani. 





Monday 3 March 2014

First OPENING

Starting from now ..

Ku mulai lagi menata hidupku ..
Tantangan pertama ..

ONE WEEK ONE PAPER

http://www.oneweekonepaper.com/


Ku harap dengan TANTANGAN ini, Mind of Madness yang sering menyelimuti bisa tertata ..